Tiga Tips Mengintegrasikan SEO Dalam Inbound Marketing
- Think before writing.
Jangan menulis hanya berdasarkan pada keywords dan berimbas pada penggunaan keyword yang berlebihan dan tidak enak dibaca. - Prioritaskan Headings.
Selain sangat penting untuk membantu memberi petunjuk kepada pembaca tentang apa yang akan dibahas selanjutnya, tetapi juga membantu "search engines" yang memprioritaskan kata dan phrase. Coba gunakan kata kunci di dalam headings jika memungkinkan. - Menjawab pertanyaan.
Kira-kira, pertanyaan apa yang dimiliki oleh customer/calon customers kita? Jawaban atas pertanyaan itu akan sering kali relate dengan kata kunci atau phrase yang akan mereka cari
- Selalu buat artikel baru. Ini adalah cara terbaik bagi Anda untuk terus memberikan konten dalam bentuk blog kepada audiens pada waktu yang sama setiap hari atau minggu-nya. Seberapa sering memposting pastinya bergantung pada sumber daya internal atau orang yang mengerjakan. Tapi, dengan memposting secara konsisten, Anda juga terus memberikan Google konten-konten baru yang bisa dioptimalkan.
- Lebih panjang,lebih baik. Tahukah Anda bahwa blog dengan jumlah kata diatas 1.500, bekerja jauh lebih baik dibandingkan blog yang lebih pendek. Grafik dari serpIQ menegaskan kembali gagasan ini.
2. SEO Battleground: Intent vs. Keyword Optimization
Apa itu Intent? Search Intent adalah alasan mengapa orang melakukan pencarian tertentu. Sebelum membangun sebuah strategi konten, Anda harus memperhitungkan persona dan intent dari calon pelanggan.
Kenapa? karena apa yang akan muncul pada SERP (Search Engine Result Page) calon pelanggan nantinya bukan hanya mengenai seberapa padat Keywords yang Anda tentukan, melainkan history atau behaviour dari si calon pelanggan juga menjadi faktor yang menentukan. Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengajukan pertanyaan berikut kepada audiens:
- Produk atau layanan apa yang saat ini mereka gunakan atau pernah mereka gunakan?
- Topik apa yang ingin mereka ketahui?
- Pertanyaan apa yang mereka tanyakan?
Anda juga bisa menggunakan
Google Trends atau
Google Analytics untuk mengetahui
search trends,
queries dan
flow dari
users.
Dibawah ini merupakan grafik dari
Neil Patel
mengenai contoh apa yang
users
akan lakukan setelah mereka “bertanya” sesuatu ke Google.
Ketika users mengajukan pertanyaan mereka menggunakan Google atau mesin pencari lainnya, perusahaan harus berada di sana untuk menjawab pertanyaan tersebut, apakah itu dalam konten di beranda, halaman produk, atau blog mereka. Ini semua tentang memberikan nilai maksimal kepada audiens.
SEO semantik atau hasil pencarian yang berdasarkan relevansi, adalah cara yang terus dilakukan Google. Sebelum menulis suatu konten untuk website, Anda bisa membuat spreadsheet sederhana yang menguraikan topik, konsep, dan kata kunci. Berikut contoh dari Search Engine Journal:
Seperti yang Anda lihat, topik adalah kategori luas yang akan dicakup oleh bisnis; konsep didasarkan pada poin keluhan pelanggan dan kata kunci adalah pertanyaan yang ditanyakan oleh pelanggan. Tools gratis seperti LSI Graph dapat membantu Anda meneliti keywords dan phrase, sementara tools seperti SEMRush membantu memverifikasi jumlah traffic dan menyarankan opsi terkait. Setelah kata kunci ini dibuat, semua aturan "lama" berlaku. Kata kunci/frase harus dimasukkan dalam judul, isi content, meta description, URL dan alt tags.
3. Sosial Media: Harta Karun Tersembunyi untuk SEO
Sepertinya yang sudah kita bahas sebelumnya mengenai peran Sosial Media pada strategi Inbound Marketing, persamaan SEO dan Sosial Media bukan hanya keduanya merupakan bagian dari fase Attract saja, tetapi keduanya juga sangat bergantung pada konten yang baik untuk menaikan popularitas.
Meskipun banyak yang mengakui kalau sosial media mempunyai dampak pada SEO, masih banyak juga yang mengabaikannya. Berikut 2 cara untuk memaksimalkan sosial media Anda untuk SEO:
- Perbanyak External Links: Ketika Brand Anda memposting konten yang menarik, pastinya audiens akan membagikannya ke “circle” mereka. Hashtags dan Tagging konten dari Influencer adalah 2 cara yang bisa dibilang efektif untuk mendapatkan awareness lebih banyak
- Tingkatkan Jumlah Followers: Ketika ada user mencari suatu topik tertentu, dan info yang dicari tersedia di dua account dengan masing-masing followers 100 dan 10.000, maka account dengan followers terbanyak akan selalu menjadi ranking yang paling tinggi dalam SERP (Search Engine Result Pages). Inilah alasan kenapa Anda harus memberikan konten yang bermanfaat dan rajin berinteraksi dengan Audiens pada platform social media Anda.
Dan meskipun sosial media saja tidak akan membantu Anda untuk menjadi peringkat tertinggi pada SERP, membagikan konten yang bermanfaat di sosial media tentu bukan suatu hal yang harus dihindari.
Demikianlah beberapa insight dari kami dalam hal penggunaan SEO di strategi Inbound Marketing. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang Inbound Marketing ataupun elemen-elemen di dalamnya (SEO, Social Media, Ads, dsb), silakan hubungi Frontier Digital. Kami akan dengan senang hati membantu Anda.
