Cara Membuat Kampanye Influencer Marketing yang Efektif
Influencer marketing campaign merupakan langkah praktis untuk mempromosikan bisnis di era digital. Influencer sendiri adalah sosok dengan banyak pengikut serta memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Memanfaatkan hubungan influencer dan audiens mereka yang telah terbentuk, kampanye sebuah brand tentu bisa berpeluang lebih besar untuk berhasil.
Namun, penting diperhatikan bahwa membuat kampanye menggunakan influencer juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda tidak serta-merta melakukan kerjasama dan meminta mereka untuk membuat konten unik. Tetap perlu proses perencanaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan brand. Bagaimana cara membuat kampanye influencer marketing yang efektif? Mari simak artikel ini sampai selesai.

Sumber: Pexels
Apa Itu Influencer Marketing?
Sebelum mengetahui cara membuat kampanye influencer marketing yang efektif, Anda wajib mengetahui apa itu influencer marketing terlebih dahulu. Influencer marketing adalah sebuah upaya pemasaran menggunakan influencer atau sosok yang memiliki pengaruh kuat seperti kalangan selebriti, atlet, atau orang biasa dengan niche tertentu.
Keberhasilan influencer marketing telah banyak terbukti. Itulah mengapa
75% marketer menyatakan bahwa mereka telah mengalokasikan dana khusus untuk influencer marketing. Dengan demografi yang luas dan beragam, tidak heran jika brand memilih menjalankan strategi pemasaran satu ini.
Cara Membuat Kampanye Influencer Marketing yang Efektif
Beradaptasi dengan tren yang disukai pasar itu sangatlah penting, salah satunya dengan mulai menyesuaikan ulang gaya promosi bisnis Anda. Faktanya, 61% konsumen percaya dengan rekomendasi influencer dibandingkan branded content. Influencer marketing akan berdampak signifikan terhadap bisnis jika dilakukan dengan tepat.

Berikut adalah cara membuat influencer marketing campaign yang efektif:
1. Tetapkan tujuan campaign
Upaya pemasaran bisa dilakukan untuk berbagai tujuan bisnis. Pada influencer marketing, salah satu yang sering ingin dicapai adalah brand awareness. Namun, Anda juga bisa menambahkan atau memilih tujuan lain sesuai kebutuhan seperti meningkatkan website traffic atau sales.
Mendefinisikan dengan jelas tujuan kampanye Anda akan memudahkan berbagai langkah berikutnya. Anda bisa menetapkan strategi yang lebih baik dengan berorientasi pada tujuan besar tersebut. Penting untuk selalu mempertimbangkan prioritas bisnis Anda.
2. Buat
key performance indicator (KPI)
KPI sangat berguna untuk mengukur sejauh mana kampanye Anda berhasil. KPI tidak hanya digunakan untuk melihat hasil akhir, Anda juga bisa melakukan penilaian ketika kampanye berlangsung untuk memutuskan langkah mana yang perlu dipertahankan atau justru perlu diperbaiki. Untuk menentukan KPI, tentu Anda harus memiliki campaign goals yang jelas terlebih dahulu.
Misalnya, Anda memilih
reach, views,
dan share sebagai KPI untuk tujuan awareness dan engagement. Selama masa kampanye, Anda bisa lebih fokus memperhatikan poin-poin tersebut. Pastikan bahwa KPI yang dibuat terikat dengan tujuan campaign dan tergolong masuk akal untuk dicapai (reasonable).
Baca juga: 5 Cara Menemukan Influencer yang Tepat untuk Bisnis
3. Tentukan target audiens
Selain dua hal di atas, Anda juga harus menentukan siapa target audiens dari kampanye yang akan dibuat. Audiens di sini adalah orang-orang yang tidak hanya memiliki demografis sama namun juga memiliki ketertarikan sama. Pahami apa yang paling disukai oleh kelompok target audiens Anda.
Jika Anda menjual produk berkaitan dengan otomotif misalnya, coba cari tahu berbagai informasi mengenai komunitas otomotif. Dengan begitu, Anda juga lebih mudah mengetahui platform media sosial mana yang paling sering mereka gunakan. Artinya, mengetahui siapa target audiens Anda juga akan membantu Anda memilih influencer yang tepat.
4. Siapkan budget dan strategi manajemen
Influencer memiliki rate harga yang beragam. Sebelum memilih influencer yang tepat, Anda tentu perlu menyiapkan budget. Skala campaign juga menjadi bahan pertimbangan ketika menentukan budget, kampanye besar tentu tidak mengeluarkan biaya yang sedikit.
Tidak hanya itu, Anda juga perlu mempertimbangkan waktu untuk melaksanakan kampanye influencer marketing. Strategi ini tidak akan berjalan otomatis, perlu manajemen yang tepat guna agar setiap pihak yang terlibat bisa berkomitmen dengan sungguh-sungguh.
5. Pilih dan kontak influencer
Berikutnya adalah memilih influencer. Ini bukan hanya soal membuat daftar nama influencer yang memiliki pengikut banyak. Anda harus mempertimbangkan beberapa hal agar memperoleh influencer yang tepat untuk mempromosikan brand.
Coba gunakan formula 4C dalam influencer marketing framework:
- Community (komunitas): Selain jumlah pengikut, Anda perlu memperhatikan siapa pengikut influencer tersebut. Apakah cocok dengan target audiens Anda? Sebaik apa hubungan influencer dengan komunitasnya tersebut?
- Content (konten): Format konten seperti apa yang paling cocok digunakan untuk mempromosikan kampanye Anda? Menjawab ini akan memudahkan Anda untuk memilih influencer. Pilih influencer yang sudah cukup konsisten mengunggah konten serupa.
- Culture (kultur): Setiap influencer itu unik. Mereka memiliki style dan tone masing-masing. Apakah itu cocok dengan tujuan kampanye Anda? Tidak kalah penting, apakah itu cocok dengan brand image bisnis Anda?
- Competence (kompetensi): Ini berkaitan dengan kualitas konten. Jika kualitas konten tidak cukup baik, kinerja kampanye Anda akan menurun. Bagaimana kompetensinya ketika mengerjakan konten bersponsor atau endorsement?
Baca juga: Influencer Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
6. Memaksimalkan kreativitas
Pada tahap memilih influencer, Anda bisa memanfaatkan strategi mengombinasikan influencer makro dan mikro agar jangkauan campaign optimal. Selain itu, meski influencer terbiasa membuat konten unik sesuai niche mereka, Anda juga tetap bisa menambahkan perspektif lain yang membuat konten semakin kreatif. Gunakan angle tak terduga untuk menarik perhatian audiens.
7. Evaluasi dan analisis hasil kampanye
Terakhir adalah melakukan evaluasi dan analisis terhadap hasil kampanye. Menggunakan KPI yang telah Anda buat, Anda akan mengetahui apakah influencer marketing campaign berjalan berhasil.
- Sejauh mana kampanye yang telah dijalankan memenuhi KPI yang telah dibuat?
- Bagaimana kampanye ini memengaruhi kegiatan pemasaran berikutnya?
Terkait data analitik, Anda tentu bisa memilih menggunakan tools profesional agar memperoleh data yang lebih akurat.
In House vs. Agency Influencer Marketing?
Membuat dan menjalankan kampanye influencer marketing tentu tidak mudah. Anda harus menginvestasikan waktu untuk proses perencanaan, eksekusi, hingga analisis dan pelaporan. Ada dua alternatif yang bisa dipilih oleh bisnis, pertama adalah melakukan semuanya sendiri (in house). Lalu kedua, ketika brand membutuhkan cakupan influencer yang lebih luas serta kemudahan untuk mengurus kerjasama dengan influencer, brand bisa menyewa influencer marketing agency.
Anda bisa memilih alternatif terbaik sesuai kebutuhan dan kapasitas bisnis Anda. Pada akhirnya, yang harus diingat adalah bisnis harus terus beradaptasi dengan berbagai gaya promosi digital yang dinamis. Salah satunya melalui kampanye influencer marketing.
